Ratusan pulau  di Maluku terancam tenggelam dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang.  Hal itu disebabkan semakin meningginya permukaan air laut akibat dampak  dari pemanasan global.
 Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan hujan yang  berakibat banjir di beberapa daerah bukan terjadi begitu saja, tapi  dipengaruhi cuaca ekstrim yang tidak beraturan.
 Kondisi ini merupakan efek negatif dari pemanasan global yang kini  mengancam dunia. Parahnya lagi, dalam kurun waktu 20 sampai 30 tahun  mendatang, banyak sekali pulau datar yang tidak memiliki ketinggian akan  tenggelam karena naiknya permukaan air laut.
 "Maluku adalah provinsi kepulauan yang memiliki banyak sekali pulau  datar dengan ketinggian permukaan air lautnya sudah mencapai satu meter.  Diramalkan pada 20 sampai 30 tahun mendatang, pulau-pulau tersebut akan  tenggelam," ujarnya di Hotel Aston Ambon saat menghadiri Pertemuan  Ilmiah Himpunan Ahli Tehnik Hidrolik Indonesia, Sabtu 29 Oktober.
 Untuk itu sudah saatnya pemerintah provinsi Maluku menggalakan program  bagaimana mengantisipasi bahaya yang akan ditimbulkan akibat naiknya  permukaan air laut saat ini. Menurutnya, naiknya permukaan air laut  tidak terasa sama sekali tapi perlahan demi perlahan baru akan dirasakan  ketika ketinggian air sudah mencapai dua meter lebih.
 "Untungnya ada banyak pulau yang tidak berpenghuni, tapi ada sebagian  juga yang berpenghuni. Maka dari itu pemerintah sudah harus berpikir  membuat program untuk bagaimana menyelamatkan masyarakat yang tinggal  pada pulau-pulau datar di Maluku di masa mendatang sebelum jatuh  korban," tambahnya.
 Seperti diketahui, di Maluku jumlah pulau datar baik yang berpenghuni  ataupun tidak berpenghuni belum terhitung secara baik. Umumnya  pulau-pulau datar yang berenghuni hampir merata di seluruh Kabupaten  yang ada di Maluku, misalnya Kabupaten SBT, Kabupaten MTB, Kepulauan  Aru, Kabupaten SBB dan juga di Maluku Tengah

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar